Ketika Kekhalifahan Islam Diserbu Pasukan Mongolia







Jika kalian mengumpulkan semua penderitaan yang terjadi di dunia Muslim pada masa sekarang, tidak sebanding sama sekali dengan penderitaan yang dialami umat Muslim saat invasi Mongolia.

Sejarah mencatat hanya ada dua jendral yang tak pernah kalah dalam perang, yang pertama adalah Genghis Khan dan yang kedua adalah Khalid ibn Walid R.A.

Ketika Genghis Khan dan pasukannya membantai dan menghancurkan dunia Muslim, para ahli sejarah Barat mengatakan bahwa mereka menjangkau Polandia, Bulgaria, Moskow, dan yang dilakukan pasukan itu kepada umat Muslim tidak tertandingi kekejamannya.

Ketika mereka menaklukkan Bukhara, riwayat menyebutkan bahwa mereka mengumpulkan setiap Muslim dalam masjid dan mereka membunuhnya.

Ketika mereka menaklukkan Samarkand, mereka mengumpulkan umat Muslim di luar kota Samarkand dan mereka membantainya. Mereka memenggal kepala-kepala mereka, dan mereka membuat tumpukan-tumpukan dari kepala manusia.

Ketika mereka menalukkan Gorgan, Juwaini sang ahli sejarah yang terkenal menyebutkan ada 50.000 tentara Mongol, setiap dari mereka diperintahkan untuk mengeksekusi 24 Muslim. Kemudian setelahnya mereka menuju ke kekhalifahan umat Muslim, Baghdad. Baghdad adalah kota yang paling indah di dunia Muslim saat itu.

Mustasim adalah khalifah pada waktu itu. Dan ketika Halagu (pemimpin Mongol) sampai ke pinggiran Baghdad, Mustasim bertanya kepada penasihatnya dan mereka berkata “Hal yang paling baik adalah kau meminta perjanjian damai dengan mereka.”
Dan Halagu berkata dengan tegas “Jika kau ingin keluar, jangan keluar seorang diri, bawa para penasihatmu, bawa para ulama bersamamu.”

Jadi Mustasim keluar dengan 700 orang tapi Halagu hanya membolehkan 80 orang masuk ke tenda. Dan mereka membawa sisanya, mereka sangat mudah dibunuh dan mereka membantai semuanya.

Sekarang Mustasim berdiri di pengadilan dari pangeran Mongol dan para rakyat ketika datang melihat Mustasim... dia gemetar di hadapan Halagu.

Halagu berkata “Aku akan membiarkanmu hidup untuk sementara.” 
Alasan mereka membiarkannya hidup adalah agar dia kembali ke Baghdad dan memberitahu pasukannya untuk menyerah. Jadi mereka membawanya kembali ke Baghdad dan ketika dia sudah menyuruh pasukan Baghdad untuk menurunkan senjata, riwayat menyebutkan bahwa mereka membawa 3 orang anaknya di hadapannya dan membantainya. Mereka membawa saudarinya, dan mereka membantainya di hadapan Mustasim. Mereka membawa para ulama dan mereka membunuhi semua ulama Sunni. 
Kemudian Halagu berseru bahwa darah seorang Muslim adalah halal.

Selama 40 hari berikutnya, mereka tanpa henti membantai umat Muslim. Di zaman itu tidak ada senapan mesin, jadi mereka membuat umat Muslim berbaris dan mereka memenggal kepala-kepala mereka layaknya memenggal kepala ayam di peternakan.

Selama 40 hari kejadian ini terus berlanjut, umat Muslim begitu ketakutan. Riwayat menyebutkan bahwa seorang wanita Mongol sering masuk ke rumah seorang Muslim dan wanita ini membunuh semua orang di rumah itu dan tidak akan ada yang berani melawannya. Seorang wanita Mongol sering berkata kepada sekumpulan pria Muslim “Jangan bergerak”, dan mereka tidak berani bergerak. Kemudian wanita itu pulang, membawa pedangnya, kemudian dia membantai mereka semua.

Riwayat menyebutkan bahwa satu orang Mongol membunuh 40 anak kecil setelah membunuh seorang ibu. Seluruh populasi Baghdad hampir sama dengan populasi Birmingham, namun setengah populasi telah musnah.

Dan setelah 40 hari, Halagu datang ke Baghdad dan dia memerintahkan pembantaian agar dihentikan, sedangkan banyak umat Muslim telah menggali kubur dan mereka bersembunyi di dalamnya. Banyak yang memakan anjing, kucing, BAHKAN mayat hanya untuk bertahan hidup.

Kemudian Halagu berkata kepada Mustasim “Berikan kekayaanmu!” Jadi dia membawakan kekayaannya. Halagu berkata “Tidak! Bawakan kekayaan yang tersembunyi.” Di tengah-tengah istana ada sebuah lubang dan di dalamnya ada harta karun yang telah dikumpulkan selama 500 tahun terakhir. Selama 500 tahun terakhir kekhalifahan Abbasid menyembunyikan kekayaannya disana dan hanya dalam sehari, pasukan Mongol MERAMPASNYA!

Kemudian mereka memenjarakan Mustasim dan tak memberinya makan. Ketika Mustasim meminta makan, Halagu memberinya piring dengan emas di atasnya. Mustasim berkata “Aku tidak bisa memakan emas ini” dan dia mengirimkannya kembali. Lalu Halagu mendatanginya. 
Bayangkan, seorang non-Muslim menghinakan seorang raja Muslim. Dia berkata “Jika kau tidak dapat memakannya, lalu mengapa kau menimbunnya? Kenapa kau tidak memberikannya kepada pasukanmu, sehingga mereka siap mati untukmu?” Kemudian dia membawanya dan menunjukkannya gerbang Baghdad yang besar, dia berkata “Apa gunanya gerbang besar jika tidak ada pasukan yang menjaganya? Kenapa kau tidak merobohkannya dan membuat tombak dari gerbang ini, kemudian memberikannya pada pasukanmu?”

Mustasim berkata “Ini sudah Qadarullah (Ketetapan Allah).” 
Halagu berkata “Kalau begitu, aku akan menunjukkanmu Qadarullah.” Kemudian mereka membalut Mustasim dengan karpet dan sekumpulan kuda dibuat mengamuk menginjak-injaknya.

800.000 Muslim meninggal!!! Darul Hikmah (perpustakaan Muslim terbesar di dunia) dihancurkan, jutaan buku dirobek, buku-buku dibuang ke sungai Eufrat sampai-sampai sungainya menghitam karena tinta.

Dan Halagu merasa terganggu hidup di Baghdad karena bau dari mayat-mayat, sehingga dia memutuskan untuk keluar dari Baghdad. Inilah yang terjadi kepada umat Muslim, tapi mari kita bertanya pada diri sendiri “Bagaimana mungkin dalam periode waktu 80 tahun, orang-orang Mongol yang biadab ini malah menjadi Muslim?” Jawabannya karena ada sekumpulan pria dan wanita yang terus berdakwah bahkan dalam keadaan ini. Orang-orang telah gugur karena berdakwah. Para wanita di masa invasi Mongol berada di garis terdepan dalam dakwah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar